Comentarios de lectores/as

Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga Dibedakan Berdasarkan Kapitalisasi Pasar

Shellie Cromwell (2018-12-21)

 |  Enviar respuesta

Dalam bursa saham, ada sebagian istilah yang diterapkan dikala membicarakan saham. Istilah Saham Lapis Satu, Lapis Dua, dan Lapis Tiga telah menjadi kosakata khusus yang diterapkan dalam dunia saham. Bagi Anda yang masih awam atau baru memulai investasi di pasar modal, ada pantasnya mulai mengenal ketiga istilah hal yang demikian.

Penggunaan istilah hal yang demikian dimaksudkan untuk menggolongankan macam saham menurut kriteria-kriteria yang dimiliki dan kualitasnya. Dikala berinvestasi saham, Anda sepatutnya bisa memilih saham mana saja yang mewujudkan keuntungan. Banyak pemula yang salah dalam memutuskan saham dari emiten yang layak untuk ditransaksikan.

Lazimnya keberadaan saham seperti ini telah digoreng atau sudah dimanipulasi sedemikian rupa sehingga seolah-olah terlihat seperti saham yang laris di pasaran. Walaupun, saham itu sebenarnya saham tidur alias saham tak layak jual.

Sistem mengenal saham itu Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga adalah dengan mengamati kapitalisasi pasar. Menurut definisinya, kapitalisasi pasar adalah harga saham dikalikan dengan total jumlah saham yang diterbitkan emiten dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu, apa yang dimaksud Saham Lapis Satu, Dua, dan Tiga? Berikut penjelasannya.

1. Saham Lapis Satu (Blue Chips) Paling Unggul Kapitalisasi Pasarnya
Saham Lapis Satu dianggap berperan dalam menggerakkan IHSG. Kapitalisasi pasarnya dapat menempuh lebih dari Rp40 triliun. Saham-saham kategori ini memiliki volatilitas harga yang tidak terlalu tinggi. Tidak banyak terlalu termakan dengan gejolak pasar karena perusahaan dengan saham ini mempunyai daya kerja yang bagus. Di samping itu, fundamental saham ini terbilang kuat sehingga susah untuk "digoreng".

Saham Lapis Satu juga mempunyai pergerakan harga yang tak terlalu fluktuatif. Sebab itu, banyak analis yang menganggap bahwa Saham Lapis Satu ialah saham yang paling aman. Saham Lapis Satu benar-benar cocok untuk dibeli apalagi dimiliki sebagai investasi jangka panjang. Tak heran jika Saham Lapis Satu dijuluki sebagai Blue Chips atau First Liner.

Saham Lapis Satu rata-rata dipasarkan dengan harga yang tinggi. Tentunya saham-saham hal yang demikian juga memberikan dividen yang tinggi pula. Besaran dividen hal yang demikian rata-rata lebih tinggi dari saham lain di BEI. Model Saham Lapis Satu ialah BBRI, ICBP, skor bola TLKM, UNVR, GGRM, dan BBNI.

2. Saham Lapis Dua (Mid-Cap Stocks) Cukup Stabil dan Terbilang Likuid
Disebut sebagai mid-cap stocks atau second-liner, Saham Lapis Dua memiliki kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar-Rp10 triliun. Harga sahamnya cenderung fluktuatif dan saham ini terbilang likuid. Sementara fundamental perusahaan bisa dikatakan cukup bagus meski masih dalam tahap berkembang.

Harga Saham Lapis Dua tak semahal Blue Chips dan sebab kapitalisasinya tidak lebih besar dari Saham Lapis Satu maka jumlahnya tidak sebanyak Saham Lapis Satu. Berikut ini yakni yang termasuk ke dalam Saham Lapis Dua, yaitu BBKP, BSDE, PWON, JPFA, LSIP, AISA, dan PPRO.

3. Saham Lapis Tiga (Small-Cap Stocks) Memiliki Volatilitas Harga yang Tinggi
Saham Lapis Tiga disebut juga sebagai junk stocks atau small-cap stocks. Saham-saham pada kelompok ini memiliki volatilitas harga yang tinggi. Saham Lapis Tiga menjadi incaran spekulan sebab bisa dipermainkan sehingga harganya melonjak. Dalam situasi hal yang demikian, spekulan mengambil profit. Karena itu, saham ini bisa dikatakan sebagai saham gorengan.

Dari sisi harga, Saham Lapis Tiga terbilang paling murah. Harganya lebih murah dari Second Liner dan First Liner. Sementara kapitalisasinya berada di bawah angka Rp500 miliar. Untuk dapat mendapat profit dari trading saham ini, perlu memiliki kesanggupan analitik yang kuat. Kehati-hatian dan akurasi sungguh-sungguh penting agar tak merugi karena fluktuasi harga saham yang ditandai dengan masuknya saham dalam kategori Unusual Market Activity (UMA).

Dividen dan tingkat keamanan dalam transaksi di pasar modal menjadi perhatian penting bagi pemberi modal. Banyak para analis memberi anjuran kepada pemula untuk membeli Saham Lapis Satu dan Dua. Karena yang perlu disiapkan juga sungguh-sungguh besar, namun memilih Saham Lapis Satu yakni pilihan untuk investasi jangka panjang. Karena itu, perhitungkan kesanggupan Anda dan pilihlah saham sesuai kecakapan.

Añadir comentario



ISSN: 19915837